Mendengarkan Lagu


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
 

Western and Eastern Culture

 

Perbandingan Ms Word 2002 2007 dan 2010



Barangkali program microsoft word adalah program yang paling tersohor di indonesia. Secara setiap hari jutaan orang menggunakan program ini dalam memudahkan pekerjaan dibidang menulis, dari anak anak sampai orangtua sekarang sudah dapat memanfaatkan program ini (sepertinya era mesin tik sudah berakhir :p)

banyak juga sekarang orang mencari penghasilan dari program ini. Sebut saja seperti jasa pengetikan dan kursus mengetik untuk anak anak dan orangtua.
oke, cukup basa basinya. di tulisan saya kali ini saya akan membahas beberapa perbedaan antara microsoft office 2003 dengan 2007. seri ms. office tersebut adalah yang sekarang lazim kita temukan. ada yang beranggapan bahwa office 2007 lebih baik dari yang sebelumnya. Memang sudah jelas program diperbaharui untuk meningkatan performa dan kualitas, tapi ada juga yang enggan beralih ke 2007 dan masih setia di 2003 karena beranggapan office 2007 lebih rumit, berbeda dan sudah terbiasa menggunakan office 2003.
ms word 2007
secara umum perbedaan yang kita jumpai antara kedua jenis program diatas adalah
• file hasil produksi ms word 2007 defaultnya berformat .docx , dimana format tersebut tidak bisa dieksekusi (cieh bahasanya) atau dibaca oleh ms word 2003 yang defautlnya .doc
namun word 2007 bisa membaca format .doc, dan .docx
• terdapat smartart di ms word 2007, smartart adalah semacam kumpulan template grafis yang mudah digunakan, sedangkan di 2003 belum ada
• tampilan menu 2007 sudah lebih banyak ke kumpulan toolbar (ribbon)
• di 2007 ada tombol bulat di pojok kiri atas yang sebagian besar gunanya menggantikan fungsi menu File, yang disebut office button
• ada quick access toolbar di 2007 dan belum ada di 2003
• jika kita menyimpan file .doc di office 2007 ukurannya akan lebih kecil dibanding .docx
Meskipun tak terlalu lengkap . Dan terlalu jelas. Atau dengan kata lain di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengoprasikan Ms. Word 2007 .
Perhatikanlah langkah di bawah .
1. Membuka Ms. Word 2007 tidak jauh berbeda dengan 2003. Mulanya juga berada di dalam h Ms. Office
2. Toolbar-toolbal pada Ms. Word 2007 seperti HOME, INSERT, PAGE LAYOUT, VIEW sama dengan toolbar-toolbar pada Ms. Word 2003 ,hanya saja ada beberapa toolbar yang tak ada pada Ms.word 2003 ada pada Ms.word 2007
3.menu B, I, U , jenis tulisan, ukuran huruf, pemberian warna pada huruf, dll ada pada tampilan menu HOME sedangkan yang pada Ms. Word 2003 adalah berada diluar menu HOME.
4. Pada tampilan menu INSERT, menu picture, clipart,dll dilengkapi dengan gambar-gambar dengan ukuran yang sedikit besar dan berwarna yang membuat tampilannya kelihatan sedikit menarik dibandingkan tampilannya pada Ms.word 2003.
5. Pada menu PAGE LAYOUT ,. Disinilah tempat untuk mengatur kertas .mulai dari ukuran, membuat columns, jarak spasi, warna kertas ,dsb.
6. menu REFERENCES .Menu ini tidak ada pada Ms. Word 2003. Di menu ini yang dijelaskan adalah berbagai menu untuk memudahkan cara membuat daftar pustaka , daftar isi atau sebagainya..
7. Menu MAILINGS. Pada menu ini yang terlihat dapat dipergunakan hanya 3 menu. Padahal jika sudah ingin di pergunakan , ke 4 menu tersebut terlihat tak dapat dipergunakan karena akan muncul kata-kata yang tidak dapat di mengerti.
8. Menu REVIEW adalah menu yang dapat dipergunakan untuk melihat, mencari dan memberikan comment atau dapat juga dipakai untuk memberikan efek english.
9. Menu VIEW . Menu ini di gunakan untuk melihat ketikan yang dibuat secara besar (zoom) .dan sebagainya.
• Peripheral : CD-ROM , XGA monitor
• Harddisk : 1.5 GB atau di atasnya
Sedangkan microsofot offoce 2010
1) User interface lebih enak dipandang daripada ms 2007.
2) pilihan paste lebih banyak (gambar saja, teks saja dll.) ofice 2007 gk bisa) Memudahkan utk copy file dari internet.
3) Lebih mudah dipahami karena semua tols ada dibagian atas. yg 2007 masih bnyak yg tersembunyi..
4) Ada pilihan template utk buat dokumen baru yg sangat bnyak. Yg 2007 kagak ada.
5) Edit grafik, gambar lebih mudah karena tools yg lbih banyak, yg 2007 membingungan utk newbitol..
 

My Club




This is a picture of my friend in the futsal club and one of nine players was me, try to find where my position??
 

Cara Membuat Footnote



-> Catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman karangan atau di setiap
akhir bab karangan. Blok kata akhir yang menjadi kutipan, lalu pilihlah Insert.
Kemudian reference lalu pilihlah footnote. Terakhir tulis sumber referensi
kutipan anda yang ada pada kolom footnote yang tersedia. Ada pun contoh
penyusunannya sbb:
1) Nama belakang penulis, judul buku (Tempat : Penerbit, Tahun), halaman.
2) Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Nama Surat Kabar, Tanggal,
Bulan, dan Tahun, Halaman.
3) Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, Nama Majalah, Edisi/Nomor,
halaman, Tempat.
4) Nama belakang penulis, “Judul Artikel,” dalam Nama Antologi dan penulis
(Tempat : Penerbit, Tahun), Halaman.
5) Nama belakang penulis, “Judul Makalah”, Data Publikasi, Halaman.
6) Nama belakang penulis, “Judul Laporan Tugas Akhir” (Tempat : Nama
Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.
7) Nama belakang penulis, “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi” (Tempat : Nama
Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.
8)Nama belakang penulis, “Judul Artikel”, dalam Alamat Website Internet.
Contoh Aplikasi:
1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2000), hlm.3.
2ibid.
3Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002),
hlm. 4.
4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.
5Arsyad, loc. cit.
6Sukirno, op. cit., hlm. 5.
KETERANGAN:
1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2002), hlm. 3.
-> Artinya, untuk footnote yang pertama, Anda mengambil kutipan dari buku yang berjudul Ekonomi Menejerial Karangan Lincoln Arsyad, halaman ke-3 yang diterbitkan oleh BPEE pada 2000 di Yogyakarta.
2Ibid.
-> Artinya, sumber bacaan yang kedua sama dengan sumber bacaan di atas (footnote 1).
3sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002),
hlm. 4.
-> Artinya, sumber bacaan yang ketiga berasal dari buku Pengantar Teori Mikroekonomi halaman ke-4 yang ditulis oleh Sadono Sukirno. Buku ini diterbitkan di Jakarta oleh Rajawali Press pada 2002.
4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.
-> Berarti, footnote keempat ini diambil dari buku Dasar-dasar Perbankan halaman ke-12 yang ditulis oleh Melayu pada 2005 dan diterbitkan oleh Bumi aksara.
5Arsyad, loc. cit.
-> Berarti, footnote ini bersumber sama (nama penulis, judul buku, penerbit, tahun, dan halaman) dengan di atas (footnote nomor 1 atau buku yang ditulis oleh Arsyad) yang sudah diselingi sumber bacaac lain (diselingi oleh sumber bacaan dari pengarang Sukirno dan Melayu).
6Sukirno, op. cit., hlm. 5.
-> Berarti, sumber bacaan pada notasi ke-6 ini sama dengan di atas (footnote nomor 3 atau buku yang ditulis Sukirno), tetapi halaman berbeda dan sudah diselingi sumber bacaan lain.
 

Bahan Makalah Tasawwuf



1). Pengertian Tasawuf
Dalam mengajukan teori tentang pengertian tasawuf, baik secara bahasa maupun secara istilah, para ahli ternyata berbeda pendapat. Secara bahasa, pengertian tasawuf dapat di lihat menjad beberapa macam pengertian, seperti di bawah ini:
Pertama, tasawuf berasal dari istilah yang di konotasikan dengan “ahlul suffah”, yang berarti sekelompok orang di masa Rasulullah yang hidupnya banyak berdiam di serambi-serambi mesjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kedua, ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata “shafa”. Kata shafa ini berarti sebagai nama-nama orang yang “bersih” atau “suci”.
Ketiga, ada yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata “shaf”.  Makna shaf artinya orang-orang yang juikashalat selalu berada di shaf paling depan.
Keempat, ada yang mengatakan istilah tasawuf di nisbahkan kepada orang-orang bani shufah.
Kelima, ada yang menagatakan berasal dari kata “saufi”, yang artinya kebijaksanaan.
Keenam, ada yang mengatakan tasawuf berasal dari kata “shaufanah”, yaitu sebangsa buah-buahan kecil berbulu banyak yang tumbuh di padang pasir di tanah Arab serta pakaiannya berbulu-bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya.
Ketujuh, ada juga yang mengatakan berasal dari kata “shuf”, yang berarti bulu domba atau wool.
Dari ketujuh pengertian tasawuf di atas maka dapat di simpulkan bahwa kaum sufi adalah seseorang yang mengenakan wol untuk kesuciannya, menyiksa dan menekan nafsunya, serta berjalan di jalan Nabi.
2). Pengertian Tasawuf menurut perspektif para ahli

Adapun pengertian tasawuf berdasarkan istilah, telah banyak di rumuskan oleh ahli, yang satu sama lain berbeda sesuai dengan pemikirannya masing-masing. Di antara pendapat ahli itu adalah sebagai berikut:
1.      Menurut Al-Jurairi. Ketika di Tanya tentang tasawuf Ia mengatakan :“Memasuki segala budi (akhlak) yang bersifat luhur dan keluar dari budi pekerti yang rendah”.
2.      Menurut Al-Junaidi. Ia mengatakan rumusan tentang tasawuf “ Adalah beserta Allah tanpaadanya  penghubung”.
3.      Menurut Abu Hamzah. Ia mengatakan cirri dari ahli tasawuf  adalah berfakir setelah ia kaya,     merendahkan diri setelah bermegah-megah , menyembunyikan diri setelah terkenal , dan tanda sufi palsu adalah kaya setelah ia fakir, bermegah-megahan setelah ia hina, dan tersohor setelah ia bersembunyi.
4.      Menurut Abu Bakar Aceh tasawuf adalah mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan rohani.
5.      Harun Nasution menyatakan bahwa tasawuf adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan melalui pengasingan diri dan berkontemplasi.
6.      Muhammad Abdul Haq Ansari menyatakan bahwa ketika Abu Husein An-Nuri ditanya tasawuf itu apa, beliau menjawab : tasawuf bukanlah gerak lahiri (rasm) atau pengetahuan (ilm), tetapi ia adalah kebajikan (khulq).
7.      Al-Junaid menyatakan tasawuf adalah penyerahan dirimu kepada Allah, dan bukan untuk tujuan lain. Sedang Sahl Ibn Abdullah al-Tustari mengatakan tasawuf adalah makan sedikit , demi mencari damai dalam Allah SWT dan menarik diri dari pergaulan ramai.
8.      Ma’ruf al-Kharkhi mengatakan tasawuf adalah memilih Tuhan dan berputus asa terhadap apa saja yang ada di tangan para makhluk.
9.      Abu Muhammad al-Jurarai menyatakan bahwa tasawuf adalah masuk ke dalam budi menurut contoh yang ditinggalkan Nabi dan keluar dari budi yang rendah.

3). Karasteristik Tasawwuf

Tasawuf umumnya memiliki lima ciri yang bersifat psikis, moral dan epistemologi, yaitu sebagai berikut :

1. Tasawuf adalah peningkatan moral. Setiap tasawuf atau mistisisme memiliki nilai-nilai moral tertentu  yang tujuannya untuk membersihkan jiwa dalam rangka merealisasikan nilai-nilai moral itu. Dengan sendirinya, dalam tasawuf memerlukan latihan-latihan fisik-psikis tertentu, serta pengekangan diri dari materialisme duniawi.
2. Pemenuhan fana (sirna) dalam realitas mutlak. Artinya dengan latihan-latihan fisik serta psikis yang ditempuhnya, akhirnya seorang sufi atau mistikus sampai pada kondisi kejiwaan tertentu, dimana dia tidak lagi merasakan adanya diri atau keakuannya. Bahkan dia merasa kekal abadi dalam Realitas Yang Tertinggi.
3. Pengetahuan intuitif langsung. Ini adalah norma dalam epistemologis. Apabila dengan filsafat, seseorang memahami realitas dengan metode-metode intelektual. Intuisi menurut para ahli sufi bagaikan sinar kilat yang muncul dan perginya selalu tiba-tiba.
4. Kententraman atau kebahagiaan. Ini merupakan karakteristik khusus pada semua bentuk tasawuf atau mistisisme. Sebab tasawuf diniatkan sebagai penunjuk atau pengendali berbagai dorongan hawa nafsu
5. Penggunaan simbol dalam ungkapan-ungkapan , yang dimaksud dengan penggunaan simbol ialah bahwa ungkapan-ungkapan yang dipergunakan para sufi ataupun mistikus itu biasanya mengandung dua pengertian. Pertama, pengertian yang ditimba dari harfiah kata-kata. Kedua, pengertian yang ditimba dari analisa serta pendalaman. Dengan demikian,tasawuf merupakan pengalaman yang subyektif.

Karena tasawuf timbul dalam Islam sesudah umat Islam mempunyai kontak dengan agama Kristen, filsafat Yunani dan agama Hindu dan Buddha, muncullah anggapan bahwa aliran tasawuf lahir dalam Islam atas pengaruh dari luar.
Ada yang mengatakan bahwa pengaruhnya datang dari rahib-rahib Kristen yang mengasingkan diri untuk beribadat dan mendekatkan diri kepada Tuhan di gurun pasir Arabia. Tempat mereka menjadi tujuan orang yang perlu bantuan di padang yang gersang. Di siang hari, kemah mereka menjadi tempat berteduh bagi orang yang kepanasan; dan di malam hari lampu mereka menjadi petunjuk jalan bagi musafir. Rahib-rahib itu berhati baik, dan pemurah dan suka menolong. Sufi juga mengasingkan diri dari dunia ramai, walaupun untuk sementara, berhati baik, pemurah dan suka menolong.
Pengaruh filsafat Yunani dikatakan berasal dari pemikiran mistik Pythagoras. Dalam filsafatnya, roh manusia adalah suci dan berasal dari tempat suci, kemudian turun ke dunia materi dan masuk ke dalam tubuh manusia yang bernafsu. Roh yang pada mulanya suci itu menjadi tidak suci dan karena itu tidak dapat kembali ke tempatnya semula yang suci.
Paham penyucian diri melalui reinkarnasi tak terdapat dalam ajaran tasawuf. Paham itu memang bertentangan dengan ajaran al-Qur’an bahwa roh, sesudah tubuh mati tidak akan kembali ke hidup serupa di bumi. Sesudah bercerai dengan tubuh, roh pergi ke alam barzah menunggu datangnya hari perhitungan. Tapi, konsep Plotinus tentang bersatunya roh dengan Tuhan di dunia ini, memang terdapat dalam tasawuf Islam.
Dari agama Buddha, pengaruhnya dikatakan dari konsep Nirwana. Nirwana dapat dicapai dengan meninggalkan dunia, memasuki hidup kontemplasi dan menghancurkan diri. Ajaran menghancurkan diri untuk bersatu dengan Tuhan juga terdapat dalam Islam. Sedangkan pengaruh dari agama Hindu dikatakan datang dari ajaran bersatunya Atman dengan Brahman melalui kontemplasi dan menjauhi dunia materi. Dalam tasawuf terdapat pengalaman ittihad, yaitu persatuan roh manusia dengan roh Tuhan.
Kita perlu mencatat, agama Hindu dan Buddha, filsafat Yunani dan agama Kristen datang lama sebelum Islam. Bahwa yang kemudian datang dipengaruhi oleh yang datang terdahulu adalah suatu kemungkinan. Tapi pendapat serupa ini memerlukan bukti-bukti historis. Dalam kaitan ini timbul pertanyaan: sekiranya ajaran-ajaran tersebut diatas tidak ada, tidakkah mungkin tasawuf timbul dari dalam diri Islam sendiri?
Hakekat tasawuf kita adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam ajaran Islam, Tuhan memang dekat sekali dengan manusia. Dekatnya Tuhan kepada manusia disebut al-Qur’an dan Hadits. Ayat 186 dari surat al-Baqarah mengatakan, “Jika hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku dekat dan mengabulkan seruan orang yang memanggil jika Aku dipanggil.”
Disini, sufi melihat persatuan manusia dengan Tuhan. Perbuatan manusia adalah perbuatan Tuhan. Bahwa Tuhan dekat bukan hanya kepada manusia, tapi juga kepada makhluk lain sebagaimana dijelaskan hadis berikut, “Pada mulanya Aku adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal. Maka Kuciptakan makhluk, dan melalui mereka Aku-pun dikenal.”
Disini terdapat paham bahwa Tuhan dan makhluk bersatu, dan bukan manusia saja yang bersatu dengan Tuhan. Kalau ayat-ayat diatas mengandung arti ittihad, persatuan manusia dengan Tuhan, hadits terakhir ini mengandung konsep wahdat al-wujud, kesatuan wujud makhluk dengan Tuhan.
Demikianlah ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits Nabi menggambarkan betapa dekatnya Tuhan kepada manusia dan juga kepada makhluk-Nya yang lain. Gambaran serupa ini tidak memerlukan pengaruh dari luar agar seorang muslim dapat merasakan kedekatan Tuhan itu. Dengan khusuk dan banyak beribadat ia akan merasakan kedekatan Tuhan, lalu melihat Tuhan dengan mata hatinya dan akhirnya mengalami persatuan rohnya dengan roh Tuhan; dan inilah hakikat tasawuf.
5). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Tasawuf Dalam Islam
  1. Pertumbuhan Tasawuf
Jauh sebelum lahirnya agama islam, memang sudah ada ahli Mistik yang menghabiskan masa hidupnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya; antara lain terdapat pada India Kuno yang beragam Hindu maupun Budha. Orang-orang mistik tersebut dinamakan Gymnosophists oleh penulis barat dan disebut al-hukama’ul uroh oleh penulis Arab. Yang dapay diartikan sebagai orang-orang bijaksana yang berpakaian terbuka. Hal tersebut dimaksudkan, karena ahli-ahli mistik orang-orang India selalu berpakaian dengan menutup separuh badannya.
Selanjutnya dapat dikemukakan beberapa nash yang mengandung ajaran tasawuf yaitu:
a.       Nash-nash al-qur’an, antara lain QS; Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya: : Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya di waktu pagi dan petang”.
b.      Nash-nash hadits yang antara lain artinya berbunyi;” Bersabda Rosulullah saw: takutilah firasat orang-orang mu’min, karena ia dapat memandang dengan nur (petunjuk Allah). H.R.Bukhary yang bersumber dari Abi Sa’id Al-Khudriyyi.
Kehidupan Rosulullah saw yang menggambarkan kehidupan sebagai sufi yang sangat sederhana, karena beliau menjauhkan dirinya dari kehidupan mewah, yang sebenarnya merupakan amalan zuhud dalam ajaran Tasawuf.
  1. Perkembangan Tasawuf
a.   Pada abad pertama dan kedua Hijriyah
1.  Perkembangan tasawuf pada masa sahabat
Para sahabat juga mencontohi kehidupan rosulullah yang serba sederhana, dimana hidupnya hanya semata-mata diabdikan kepada tuhannya.
Beberapa sahabat yang tergolong sufi di abad pertama, dan berfungsi sebagai maha guru bagi pendatang dari luar kota Madinah, yang tertarik kepada kehidupan shufi, para sahabat-sahabat tersebut antara lain, Khulafaurrasyidin, Salman Al-Farisiy, Abu Dzarr Al-Ghifary, dll.
2.  Perkembangan tasawuf pada masa tabi’in
Ulama-ulama sufi dari kalangan tabi’in adalah murid dari ulama-ulama sufi dari kalangan shahabat. Kalau berbicara tasawuf dan perkembangannya pada abad pertama, dengan mengemukakan tokoh-tokohnya dari kalangan shahabat, maka pembicaraan perkembangan tasawuf pada abad kedua dengan tokoh-tokohnya pula. Tokoh-tokoh ulama sufi Tabi’in antara lain, Al-Hasan Al-Bashry,Rabi’ah Al-Adawiyah, Sufyaan bin sa’id Ats-Tsaury, Daud Ath-Thaaiy, dll.
b.  Pada abad ketiga dan keempat hijriyyah.
1.      Perkembangan tasawuf pada abad ketiga hijriyyah
Pada abad ini perkembangan tasawuf pesat, hal ini ditandai dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti ajaran tasawuf yang berkembang pada masa itu, sehingga mereka membaginya ke dalam tiga macam, yakni; Tasawuf yang berintikan ilmu jiwa, ilmu akhlaq dan Metafisika. Tokoh-tokoh sufi pada masa ini diantaranya; Abu Sulaiman Ad-Daaraany, Ahmad bin Al-Hawaary Ad-Damasqiy, Abul Faidh Dzuun Nun bin Ibrahim Al-Mishry, dll.
2.      Perkembangan tasawuf pada abad ke empat hijriyyah
Pada abad ini ditamdai dengan kemajuan ilmu tasawuf yang lebih pesat dibandingkan dengan kemajuannya di abad ketiga hijriyyah, karena usaha maksimal para ulama tasawuf untuk mengembangkan ajaran tasawufnya masing-masing. Tokoh-tokoh sufinya antara lain Musa Al-Anshaary, Abu Hamid bin Muhammad, Abu Zaid Al-Adamy, Abu Ali Muhammad bin Abdil Wahhab, dll.
c.   Pada abad kelima hijriyyah
Disamping adanya pertentangan yang turun temurun antara Ulama sufi dengan ulama Fiqih, maka pada abad kelima ini, keadaan semakin rawan ketika berkembangnya mahzab Syi’ah ismaa’iliyah; yaitu suatu mahzab yang hendak mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keturunan Ali bin Abi Thalib. Karena menganggapnya bahwa dunia ini harus diatur oleh imam, karena dialah yang langsung menerima petunjuk dari Rosulullah saw.
Menurut mereka ada 12 imam yang berhak mengatur dunia ini yang disebut sebagai imam mahdi, yang akan mmenjelma ke dunia dengan membawa keadilan dan memurnikan agama islam. Kedua belas imam itu adalah:
-          Ali bin Abi Thalib
-          Hasan bin Ali
-          Husein bin Ali
-          Ali bin Husein
-          Muhammad Al-Baakir bin Ali bin Husein
-          Ja’far shadiq bin Muhammad Al Baakir
-          Musa Al-Kazhim bin Ja’far Shadiq
-          Ali Ridhaa bin Kazhim
-          Muhammad Jawwad bin Ali Ridha
-          Ali Al-Haadi bin Jawwaad
-          Hasan Askary bin Al-Haadi
-          Muhammad bin Hasan Al-Mahdi
d.  Pada abad keenam, ketujuh dan kedelapan Hijriyyah
1.          Perkembangan tasawuf pada abad keenam Hijriyyah; para ulama yang sangat berpengaruh pada zaman ini adalah Syihabuddin Abul Futu As-Suhrawardy, Al-Ghaznawy,
2.          Perkembangan tasawuf pada abad ketujuh Hijriyyah; ada beberapa ahli tasawuf yang berpengaruh di abad ini diantaranya; Umar Abdul Faridh, Ibnu Sabi’iin, Jalaluddin Ar-Ruumy, dll.
e.   Pada abad kesembilan, kesepuluh Hijriyyah dan sesudahnya.
Dalam beberapa abad ini, betul-betul ajaran tasawuf sangat sunyi di dunia islam, artinya nasibnya lebih buruk lagi dari keadaannya pada abad keenam, ketujuh dan kedelapan Hijriyyah. Factor yang menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf ini antara lain; ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan di kalangan masyarakat islam. Serta adanya penjajah bangsa eropa yang beragama Nasrani ynag menguasai seluruh negeri islam.

6). Cara Sufi Mendekatkan Diri Kepada Allah

Untuk berada dekat pada Tuhan, seorang sufi harus menem­puh jalan panjang yang berisi stasion-stasion, yang disebut maqamat atau stages dan stations dalam istilah Inggris. Buku-buku tasawwuf tidak selamanya memberikan angka dan susunan yang sama tentang stasion-stasion ini Abu Bakr Muhammad al-Kalabadi, umpamanya, memberikan dalam buku al-Ta’arruf  Ii Mazhab Ahli al-Tasawuf : tobat – zuhud – sabar – kefakiran – kerendahan hati – takwa – tawakal – kerelaan – cinta – ma`rifat
Menurut Harun Nasution, mengutip pernyataan Abu Nasr al-Sarraj al-Tusi menyebut dalam al-Luma’ tobat – wara’ – zuhud – kefakiran – sabar – tawakal – kerela­an hati. Sedangkan menurut Abu Hamid Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘ulum al-Din memberikan : tobat – sabar – kefakiran – zuhud – tawakal – cinta – ma’rifat – kerelaan. Sedangkan Abu al-Qasim Abd al-Karim al-Qusyairi, mangatakan itu adalah yang berikut: tobat – wara` – zuhud – tawakkal – sabar – kerelaan.
Tetapi yang biasa disebut ialah: Tobat – zuhud – sabar – tawakkal – kerelaan. Di atas stasion-stasion ini adalagi: cinta – ma’rifat – fana’ dan baka – persatuan. Dan persatuan dapat mengambil bentuk al-hulul atau wandat al-wujud .
Di samping istilah maqam ini terdapat pula dala literatur Tasawwuf istilah hal. Hal merupakan keadaan mental, seperti perasaan senang, perasaan sedih, perasaan takut dan se­bagainya. Hal yang biasa disebut adalah : takut – rendah hati – patuh – ikhlas – rasa berteman – gembira­ hati – syukur. Hal, berlainan dengan maqam, bukan diperoleh atas usaha manusia, tetapi diperdapat sebagai anugerah dan rahmat dari Tuhan. Dan berlainan pula dengan maqarn, hal bersifat sementara, datang dan pergi; datang dan pergi bagi seorang sufi dalarn perjalanannya mendekati Tuhan.
Jalan yang harus dilalului oleh seorang sufi tidaklah licin dan dapat ditempuh dengan mudah. Jalan itu sulit, dan untuk pindah dari satu stasion ke stasion lain itu menghendaki usaha yang berat dan waktu yang panjang. Terkadang seorang calon sufi harus bertahun-tahun tinggal dalam
 

Perbedaan Dan Persamaan Antara Ilmu, Pengetahuan Dan Filsafat



1). PENGERTIAN ILMU
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh berpikir
Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa contohnya, maka yang dimaksud pengetahuan atau kepandaian tersebut tidak saja berkenaan dengan masalah keadaan alam, tapi juga termasuk “kebatinan” dan persoalan-persoalan lainnya. Sebagaimana yang sudah kita kenal mengenai beberapa macam nama ilmu, maka tampak dengan jelas bahwa cakupan ilmu sangatlah luas, misalnya ilmu ukur, ilmu bumi, ilmu dagang, ilmu hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu batin (kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya.

2). PENGERTIAN PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
            Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
            Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

            Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

            Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.

3). PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” فلسة,  dalam bahasa Arab.
Dalam bahasa ini, kata filsafat merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
            Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "falsafah" itu kira-kira merupakan studi tentang arti dan berlakunya kepercayaan atau pengetahuan manusia pada sisi yang paling dasar dan universal. Studi ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses
dialektik.
Filsafat juga merupakan ilmu yang kajiannya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta saja melainkan sampai jauh diluar fakta hingga batas kemampuan logika manusia. Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan “why” dan “how” sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “why, why, dan why” dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia (munkin juga pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan sampai never ending)..
Sementara ada yang berpendapat bahwa filsafat pada dasarnya bukanlah ilmu, tetapi suatu usaha manusia untuk memuaskan dirinya selagi suatu fenomena tidak / belum dapat dijelaskan secara keilmuan. Sebagai contoh dulu orang percaya bahwa orang yang sakit lantaran diganggu dedemit, meletusnya gunung api adalah akibat dewa penguasa gunung tersebut murka, gempabumi terjadi karena Atlas dewa yang menyangga bumi “gagaro lantaran ateul bujur”, dan masih banyak lagi.
Filsafat juga sering dihubungkan dengan istilah Al Hikmah (kebijaksanaan), dalam buku “Uyun al-Hikmah” Al Hikmah merupakan penyempurnaan jiwa manusia melalui konseptualisasi dan pembenaran (tashdiq) realita teoritis dan praktis sesuai dengan tingkat kemampuan manusia, menurut Mulla sadra kata al hikmah tidak hanya memberikan penekanan pada pengetahuan teoritis dan menjadi alam pemikiran yang merefleksikan alam nyata, tapi juga pelepasan diri dari nafsu dan penyucian jiwa dari segala kotoran duniawi  (tajarrud)

4). PERSAMAAAN & PERBEDAAN  FILSAFAT, ILMU, DAN PENGETAHUAN
a. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Ilmu
Persamaan:
  • Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya
  • Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
  • Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
  • Keduanya mempunyai metode dan sistem
  • Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
  • Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
    Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita
  • Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya


b. Persamaan dan Perbedaan Antara Filsafat Dan Pengetahuan
Persamaan:
  • Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai keakar-akarnya.
  • Keduanya  memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebanya.
  • Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
  • Keduanya mempunyai metode dan sistem.
  • Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan:
  • Filsafat berusaha mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan sedangkan Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
  • Filsafat hanya Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu sedangkan pengetahuan dapat mengkajinya  sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris

c. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan
Persamaan:
  • Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu analisa terhadap suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya tergantung dari sifat dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan tersebut.
  • Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan  pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.


Perbedaan:
·         ilmu adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
·         Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan Pengetahuan yangdapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.
  • Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material dan objek formal