I Dream (Light Novel)




“Ini adalah mimpiku, terserah bagi kamu yang ingin mengetahui lebih bisa beranggapan bahwa ini hanya cerita fiksi. Dan kamu yang tidak memiliki anggapan sepertiku juga tidak masalah. Ini hanya sebagian hal darisesuatu yang sangat biasa, namun ketika duniamusedikit berubah karena hal yang biasa seperti mimpi, Mungkin kamu akan tertarik dengan cerita mimpiku


Prologue

Pernah memiliki pekerjaan yang tidak kau sukai dan bekerja sangat keras?Hari yang melelahkan dalam bekerja, akhirnya kau pulang, berbaring ditempat tidur, menutup matamu.Kemudian kau bangun dan menyadari sepanjang hari saat bekerja ada dalam mimpimu.Sudah cukup buruk kau menjual kehidupan sadarmu untuk upah yang minim, namun sekarang mereka juga mendapatkan mimpimu secara gratis.Aku yang masih ingusan sendiri mengerti bagaimana menyedihkannya kehidupan ini.aku tidak menyalahkan siapapun, aku hanya membanggakan mimpi.

Jangan menilaiku dari sebatas coretan kalimat diatas. Mimpi, mungkin sebataskegiatan rutinitas yang semua orang pernah alami.Semua orang termasuk yang buta sekalipun pasti pernah bermimpi. Sebagian menganggapnya bunga tidur, kemudian yang lain menambahkan mimpi sebagai fenomena yang mirip ilusi.Namun sungguh ini seperti kehidupanyang luar biasa,bayangkan jika sebenarnya dunia ini hanyalah penyokong dan yang utama adalah dunia mimpi itu sendiri. Awalnya aku tidak berpikir demikian, dan umumnya apabila orang berkata awalnya maka akhirnya... ya jelas semua orangakan mudah menebak kalimatku selanjutnya, namun aku bukan tipe yang mainstream, berusaha mencari hal yang baru dan berbeda dari yang lain sudah menjadi motto utamaku. Jika awalnyaaku tidak berfikir demikian maka akhirnya pun juga akan demikian.

“Huh aternatifnya pendirianku mengalahkanku.Aku tidak terlalu banyak berharap dari mimpi.”Mann pemikiranku anehku semakin menjadi-jadi saja.

Tapi, sesekali pernahkah kamu berfikir untuk mengontrolnya?Ini seperti, hidupmu adalah apa yang kau ciptakan, sesuatu seperti yang kamu inginkan mungkin dengan mudah dapat kamu wujudkan. Mungkin terdengar bodoh, tapi aku sedikit tertarik dengan hal yang berbau paradox, Sleepwalk di kesadaran dan Wakewalkdidalam mimpi! Seorang eksentrik seperti aku tentu tidak memiliki masalah dengan itu.
         
“Serius! Bagaimana jika seandainya beberapa kesempatan diberikan padamu?

Kalau Aku tentu akan  membuat yang terbaik untuk itu. Namun pertama dan yang paling penting, Kau harus menyadari bahwa kau sedang bermimpi.Kau harus bertanya pada dirimu, "Apakah ini mimpi?"Ini hanya teoriku namun kebanyakan orang tidak akan bertanya pada diri mereka. Aku juga tidak tahu penyebap pastinya.Tapi satu hal yang pasti jika kamu sadar, kamu adalah salah satu yang berbeda dan percayalah menjadi berbeda adalah hal yang menakjubkan, karena ini bukan pilihan tetapi dipilih karena menjadi yang terpilih.

Tepat hari ini, ulang tahun sekaligus dua digit pertamaku, aku bersyukur hanya dihadiahi artikel berjudul “This Man” oleh G**gle, beberapa yang telah membacanya merasa ingin tahu bagaimana mungkin satu orang muncul di mimpi ribuan orang yang berbeda, beberapa orang yang pernah memimpikan “This Man” mengatakan “ia muncul ketika kami sedang tersesat dan tidak tahu arah untuk kembali”, “ia muncul dan terbang bersamaku”.Orang seperti itu pasti suka mengurusi orang lain sampai harus muncul dimimpi orang segala.  Aku merasa tidak cocok dengan orang yang menyusahkan itu dan tidak berharap bertemu dengannya.

“Hari ini terlewati seperti biasa, padahal aku selalu berharap akan ada hal yang menarik dan berkesan setiap harinya.sahutku dalam hati sambil menutup mataku.

Ketika aku menyadari bahwa aku terbangun dari tidurku, aku merasa optimis hari ini akan ada hal yang baik akan terjadi padaku, yah mungkin karena kejadian kemarin yang membuatku sok pintar karena pemikiran jeniusku. Aku pun bergegas membersihkan muka ku yang setengah sadar ini dengan air dingin. Karena terlambat bangun, rumahku jadi terlihat kosong, pengaruh “Monday Thriller” ternyata semakin menjadi-jadi di era modern ini, orang tua dan saudara-saudara ku sepertinya telah pergi mengurus urusan mereka masing-masing bahkan di pagi hari. Mereka seperti tidak bosan akan siklus yang tidak menguntungkan ini.

Berawal dari kejadian sesaat setelah kembali ke kamarku, suasana terasa mulai suram, cahaya lampu meredupbegitupun diluar jendelaku seakan kegelapan perlahan menelan cahaya, dinding rumahku mulai retak yang aku yakini ini hanya sebatas ilusi, hujan gerimis yang berwarna aneh aku lihat turun. Hal ini terjadi secara tiba-tiba ditambah keadaanku yang setengah sadar ini membuatku melangkah menuju kamarlaindan berharap semua ini memang hanya ilusi. Detak jantungku mulai berdenyut cepat, aku bahkan tidak berfikir dan berusaha untuk tetap tenang ketika sosokibu ku dengan kondisi yang tidak biasatiba-tiba muncul di depanku.Sambil menatapku dengankesakitan, Ibuku berkata;

Aku tidak bisa menjelaskan semua hal dari 3000 tahun sejak kamu terakhir tertidur nak.”

Entah bagaimana bisa aku yang masih muda bisa terus hidup dan melihat ibuku dengan keadaan seperti itu. Hal pertama yang muncul dipikiranku, adalah anggapan bahwa selama saya hidup saya hanya menyia-nyiakan waktuku yang berharga, aku merasa tidak tahu harus berbuat apa, teman-temanku yang dulu aku sia-siakan, orang tuaku yang tidak sempat aku bahagiakan semuanya hanya penyesalan yang ada di pikiranku.
         
Setelah merenung lama, dan mengusap mataku, memulai untuk menerima semuanya, pandanganku memburam, keringat dingin menyelimuti sebagian tubuhku, akupun akhirnya benar-benar terbangun dan menyadari semua yang aku alami tadi hanyalah sebuah mimpi, halusinasi yang bahkan tidak terfikirkan untuk aku kontrol, layaknya peran dalam serial tv, aku benar-benar terhipnotis, tidak mampu berbuat apa-apa, dunia yang begitu berbeda membuat saya seakan hidup didalamnya. Aku tidak mengerti entah apa yang terjadi dalam hidupku, sebelumnya anggapanku tentang mimpi terasa biasa-biasa saja dan aku sama sekali tidak punya masalah dengan itu. Sepertinya realisasi dari pemikiranku belum siap aku jalani dan mungkin aku takkan memandang dunia dengan cara yang sama lagi, ditambah aku merasa ini hanya awalnya saja dan akan terus berlanjut.


Chapter 1 ;DREAM SOCIETY
Pathetic System
Mimpi aneh ini membuat pemikiranku sedikit berubah, akan tetapi aku masih yakin setidaknya ada sesuatu yang bisa dijelaskan. Diawali ketika aku merencanakan sesuatu sebelum tidur. Waktu itu aku sangat berharap ke esokan harinya dapat menjadi hal yang tidak akan aku lupakan, semua orang mengagumiku, ibarat hidup ini merupakan film yang pemeran utamanya adalah saya sendiri. Saya mengakui hal tersebut mungkin terlalu egois dan tidak heran mimpiku di malam itu seperti yang terlihat. Aku juga memiliki visi agar semua manusia di muka bumi ini mampu hidup tenang dan tentram, pada dasarnya saya ini juga adalah orang yang baik dan dengan menjadi orang yang baik kemudian dikagumi maka semua manusia akan menuruti keinginanku. Pengamatanku jika manusia tidak terlalu banyak berfikir untuk menolak dan menerima perintah dari orang yang baik maka alangkah indahnya dunia ini kelihatan.
         
Singkatnya hari ini beberapa dari waktuku jadi terbuang hanya untuk memikirkan satu hal, karenanya saat menjelang tengah hari aku pun berusaha memikirkan banyak hal yang berguna serayamemanfaatkan beberapa waktuku yang terus berjalan.Hal ini juga bernilai positif ditambah mimpi kemarin berusaha mengingatkanku agar tidak menyia-nyiakan waktu hidupku, mulai dari kegiatan membantu keluargaku sampai disaat aku berguna bagi teman-temanku.Saya merasa yakin tidak ada tempat lagi bagi mimpi untuk menggangguku. Sementara memikirkan hal itu semua, tiba-tiba hal buruk kembali menimpaku, badanku tidak mampu aku gerakkan, aku tidak bisa bernafas sama sekali, waktu itu aku berharap seseorang menolongku akan tetapi suara pun sepertinya tidak mampu terucap, walaupun mataku mampu bergerak ke kanan dan ke kiri.Sleep Paralysis secara ilmiah banyak dijelaskan terjadi ketika otak mendadak terbangun namun tubuh sama sekali belum siap merespon. Aku yakin ini pengaruh kebanyakan berifikir.Setidaknya itu yang aku ketahui hingga saat ini, dan aku beruntung pelajaran ilmiah waktu itu aku tidak tidur.
         
Aku merasa ada sesuatu yang tidak normal terjadi dalam diriku, sejak kemarin masalahku selalu dimulai ketika tidur.Aku berusaha menenangkan diri dan berdoa sejenak setelah keadaan menegangkan tadi. Di malam harinya aku berharap semoga tidak akan ada lagi hal yang aneh terjadi dalam tidurku. Di malam itu aku pun tertidur namun keinginan saya untuk tidur dengan nyenyak sepertinya kembali terganggu, di dunia yang aku yakini sebagai Mimpi itumenghisapseluruh ragaku hingga menuntunku masuk kedalam rawa gelap. Tampakbeberapa sosok  makhluk dengancahaya dimata mereka ditengah rimbunnya hutan yang aku tapaki.Pepohonan raksasa terlihat disepanjang perjalananku ditambah suara aneh mirip lengkingan hewan yang disembelih membuatku semakin ketakutan, walaupun aku terkejut menyadari ini semua hanya mimpi dengan sigapnya aku berharap keadaan ini cepat berakhir,

Semua usahaku sia-sia, mungkin ini semacam cobaan yang harus aku jalani. Ditengah rimbunnya pepohonan, aku duduk sejenak di atasbatu besar yang aku yakini sebagai tempat pemberhentian, aku disapa oleh seorang berperawakan tinggi dengan topi hitam mirip seorang pesulap. Tanpa basa-basi orang itu menyapaku dengan nada datar:
         
Selamat datang, kamu tampaknya bukan orang baru disini, ada yang bisa akubantu”?

“Kamu siapa?

          “Ah maaf, aku belum mengenal kan diriku, Namaku Grimmorolebulelare.

          “Gulai..bule eh apa?

          “Menyusahkan, Jangan membuatku mengulanginya. Aku Grimmmoloreburerale.

          “Eh tapi yang barusan beda.

          “Jangan permasalahkan hal-hal kecil bocah.”
Hmm, sepertinya kamu tidak merasa takut padaku, anyway panggilaku Grim, Mengingat kita pertama kali bertemu apakah kau tidak ingin ingin mengetahui mengapa hal aneh selalu terjadi padamu mungkin sesuatu di tidurmu”? Apakah kamu ingat kamu pernah lumpuh dalam tidur? apakah engkau tidak menyadarinya? jadi menurutmu keadaanmu kini dan keadaanmu sebelumnya itu tidak berkaitan?”

Aku pun merasa penasaran dengan pertanyaan yang berubah menjadi serius.

“Mengapa kau bisa mengetahui masalahku, apakah ini semua karena perbuatanmu?”

Yah mungkin tidak semuanya, akan tetapi ada beberapa hal penting yang harus saya jelaskan padamu, sebelumnya mari kita pergi dari tempat membosankan ini”. Kata Grim sambil membawaku berjalan-jalan mengenal lebih banyak tentang dunia aneh ini.

“Sekarang ini sepertinya telah terjadi ketidak seimbangan antara dunia nyata dan dunia ini, lagi. Ah kami menyebut dunia ini sebagai Dream Society, dimana mereka yang bermimpi di duniamu memiliki kesadaran penuh di dunia ini, bekerja, bermain, dan berinteraksi, semuanya berkumpul membentuk suatu Society seperti yang kamu lihat semua orang disini, memang mereka semua memiliki kesadaran untuk berfikir akan tetapi ada satu hal yang mereka tidak sadari,

Apa itu?”sahutku.

“Mimpi! “Bisa dikatakan mereka hanya Non Player Character (NPC)didunia ini.

Mengapa bisa, kamu bilang tadi mereka memiliki kesadaran?

Huh, sungguh menyusahkan, baiklah coba pungut batu itu!”
Aku pun mengikuti perintah Grim.

Sekarang lempar dengan sekuat tenaga ke salah satu orang yang lalu lalang itu”.Kata Grimsambil menunjuk salah satu orang (NPC) di Dream Society ini.

Huh kamu bercanda, “sahutku

“Sudah lakukan saja.”Paksa Grim.

“Baiklah kalau orang itu marah, kamu yang tanggung”,

Aku pun dengan sungguh-sungguh melempari punggung salah satu orang itu setelah melihat persetujuan dari raut muka Grim.

Hal yang menakjubkan pun terjadi, selang beberapa detik sebelum batu yang aku lempar itu mengenai punggungnya, tiba-tiba NPC itu berbalik dan menangkapnya,

”Hai bocah berhenti bermain-main.Apa kau mau aku dan selanjutnya kamu mau tidur selama-lamanya (mati)?”

Aku meminta maaf dan berkata ini bukan salahku tapi Grim.Entah apa yang terjadi orang itu malah berbalik dan melanjutkan  kegiatannya semula, seolah menyegani keberadaan Grim. Melihat kondisi itu, aku pun sedikit mulai mengerti. Mereka memang memiliki kesadaran penuh di dunia ini ditambah refleks yang sangat luar biasa, namun mereka seakan menolak berfikir bahwa ada dunia lain yang lebih nyata dari dunia ini.
Di perjalanan, Grim menjelaskan banyak hal yang telah terjadi di dunia ini, hal itu mustahil ia jelaskan semua toh dia berfikir suatu saat aku akan menyadarinya sendiri. Ia pun sempat menambahkan bahwa terdapat perbedaan mencolok di dunia ini dan dunia nyata. Selain bahwa terdapat beberapa orang yang sadar akan dunia ini juga terdapat Quest yang konon jika diselesaikan akan mengabulkan sebuah permintaan.

Grim sepertinya memiliki pengetahuanyang luas akan dunia ini, aku bertaruh dia pasti memiliki peranan yang lumayan bagus di dunia ini.

          “Kamu datang di duniaku bukan berarti tanpa alasan, sekarang aku beri saran kepadamu agar masalahmu yang sekarang teratasi.” Bisik Grim serius.

Sesaat iya memberitahukan hal penting itu ia pun menghilang layak angin. Aku tidak punya hal lain selain mengikuti perintahnya, selain itu informasi yang diberikan Grim adalah satu-satunya yang terlihat meyakinkan dibandingkan orang-orang disini yang bahkan meyakini dunia yang palsu ini. Dalam hatiku jika ini adalah game petualangan, (teringat NPC dan semacamnya) aku berinisiatif mencari kerumunan orang atau mencari kejadian yang mencolok akhir-akhir ini. Setelah bertanya, hanya sebagian orang yang meresponku. Itu pun hanya jawaban kosong yang tidak berarti apa-apa.

“Huh Mungkin butuh waktu lama untuk beradaptasi di dunia Mimpi.. maksudku Dream Society ini.”

Dari kejauhan terlihat seseorang terlibat perkelahian, aku pun berusaha mendekatinya. Walau terlihat banyak kerumunan orang-orang namun tidak ada satu pun yang berniat menghentikannya. Anehnya kejadian yang sepertinya sudah berlangsung lama itu hanyalah sebuah perkelahian antara seorang anak kecil dengan orang dewasa. Mengapa mereka membiarkan hal tidak manusiawi seperti ini. Apakah di dunia ini tidak ada aturan atau semacamnya.

          “Hai lihat! pertunjukan mereka lagi, salah satu penonton bersorak seolah menambah kerumunan.”
          “Wah benar, ini yang aku tunggu.
          “Kamu pilih yang mana?
          “Tentu saja aku pilih Bowser, badannya besar.
          “Kamu bodoh yah, walaupun kecil aku selalu memilih Jimmy, aku suka semangatnya.

Aku hanya bisa mendengar dan melihat mereka semua tertawa puas sambil melempari uang kearah perkelahian kedua orang yang mereka sebut Jimmy dan Bowser.  Aku mungkin salah menganggap itu adalah perkelahian, tapi akal sehatku mengatakan pertarungan kedua orang tadi juga sangat tidak dibenarkan. Aku menunggu sampai akhirnya Bowser membuat jatuh Jimmy pertarungan mereka pun dihentikan.

          “Hai Jimmy, hari ini penghasilan kita lumayan banyak, tinjumu juga semakin kuat, pipiku bisa merasakannya.” Kata Bowser sambil berbaring disebelah Jimmy.

          “Padahal aku yakin bisa menang hari ini. Jawab Jimmy yang melemah.

          “Hai kalian berdua, apa tidak punya hal lain yang bisa kalian lakukan untuk mengumpulkan uang sampah itu? Di duniaku kalian tidak perlu sesulit itu mengumpulkan hal yang tidak perlu seperti uang.

          “Dunia-mu? Maksudmu kau datang dari tempat itu juga? Kata bowser

          “Bopong aku kawan ketempat itu,” sambil menunjuk kearah gubuk kecil diseberang jembatan.

Walaupun menyusahkan aku membantunya tidak sanggup melihat mereka berdua hanya terlentang di pasir

“Oh iya dan adikku juga tolong.” Tambah Bowser

“Astaga orang yang kau lawan bertarung tadi adalah adikmu sendiri? Aku tidak percaya ini. Jawabku lantang

Digubuk yang sempit, Bowser menceritakan pengalamannya selama ini, ia mengatakan bahwa ia juga berasal dari dunia nyata dan menyadari ini semua hanyalah mimpi, selama ini ia sudah mencari cara agar keluar dari dunia ini, namun semua usahanya sia-sia. Tidak ada satu orang pun yang mempercayainya.

Ia juga menambahkan bahwa hidup di tempat ini tidak semudah yang aku pikirkan, tanpa adanya sistem yang mengatur, orang-orang hanya mempedulikan kepentingan mereka sendiri.
          “Aku dan Adikku sudah lama berhenti berusaha  dan seperti kamu lihat nasibku berakhir dipertunjukan tadi. Entah sudah berapa tahun hidup tanpa ada seorangpun yang mendengarkanmu, di dunia yang bukan duniamu sendiri. Tidak ada cara lain selain mengorbankan harga diri menarik perhatian mereka semua untuk sebuah imbalan yang walaupun sedikit tapi kami hanya bisa hidup dari itu.